Menginap 3H2M di Mercure Nusa Dua - Bali


Tanggal 23 Februari 2020 kemarin, aku mendapat kesempatan untuk plesiran ke pulau dewata, Bali bersama suami dan anakku. Kesempatan ini datang lantaran salah seorang sahabat dekatku mengundang kami ke acara pernikahannya yang dilangsungkan di salah satu hotel berbintang disana. Tentu saja dengan senang hati kami menerima undangan tersebut, perencanaan termasuk budgeting pun mulai dilakukan berhubung pemberitahuannya sudah sejak jauh-jauh hari bahkan dari tahun lalu.

Mengingat venue pernikahan yang akan digelar di The Apurva Kempinski Bali dan acara makan malam di The Mulia Hotel and Resort, Nusa Dua, maka aku dan suami memutuskan untuk memilih hotel yang dekat dengan venue yaitu di daerah Nusa Dua, Bali. Kami juga mencari penginapan yang sekiranya family friendly. Begitulah kalau sudah punya anak, inginnya semua hal yang dipilih memenuhi kenyamanan anak.

Setelah mencari dan melihat-lihat beberapa penginapan disana, akhirnya pilihan jatuh pada Mercure Hotel Nusa Dua. Mulanya kami mencari hotel yang dipinggir pantai, tapi ternyata out of budget semua. Bisa kismin dan makan mie instan melulu pulang dari Bali nanti. Haha. Hotel-hotel di daerah Nusa Dua memang terkenal lebih mahal dan bonafit sih, banyak sekali pilihan hotel mewah berbintang-bintang disana.

Mercure Hotel Nusa Dua
(Source : booking.com)

Alasan memilih untuk menginap di Mercure Hotel Nusa Dua adalah karena harga semalamnya masih masuk akal untuk hotel berbintang 4 di kawasan Nusa Dua, lokasinya cukup dekat dengan The Apurva Kempinski Bali dan The Mulia Hotel and Resort yaitu sekitar 3-4 km. Fasilitas yang disediakan lengkap serta poin utamanya adalah memiliki private beach yang hanya bisa diakses oleh pengunjung hotel. Wes ra sah mikir nek kepingin mantai. Cucok banget deh! Aku juga mengajak sahabatku yang lain bersama suaminya untuk menginap disana.

The hotel lobby
(Source : booking.com)

Another spot of the hotel lobby
(Source : Dokumentasi Pribadi)

Jadilah aku memesan kamar tipe Superior Double dengan pool view lengkap dengan fasilitas sarapan pagi seharga Rp.1.601.730,- untuk 3 hari 2 malam melalui aplikasi Agoda milik suamiku. Kami berangkat ke Bali pada hari Minggu tanggal 23 Februari 2020 sedangkan temanku dan suaminya lebih dulu tiba disana yaitu tanggal 22 Februari 2020. Sahabatku mengingatkan untuk membawa sikat gigi, odol, dan perlengkapan mandi lainnya karena tidak disediakan oleh pihak hotel. Sebenarnya aku bertanya-tanya apa mungkin hotel bintang 4 seperti itu tidak menyediakan toiletries yang lengkap? Untuk berjaga-jaga akhirnya aku membawa perlengkapan mandi sendiri.

Setibanya dihotel, aku dan suami beserta anakku langsung bergegas menuju resto hotel yang letaknya disebelah kolam renang persis. Kami kelaparan guys! Saat itu sudah hampir jam 3 sore dan kami belum makan siang, mau gofood juga lagi nggak ada ide, akhirnya biar cepat makan dihotel saja. Aku memesan Fish and Chips seharga Rp.94.500,- dan suamiku memesan Chicken Cordon Blue seharga Rp.98.000,-. Hanya bisa memijat-mijat kepala agar tidak terlalu pening melihat daftar harga makanan di buku menunya, harga air mineral 600 ml saja Rp.55.000,-. Mau bagaimana lagi, resiko memesan makanan di hotel dan di Bali. Haha. Tapi ternyata porsinya besar kok, guys! Rasanya juga enak, apalagi saus jamur yang ada di piring suamiku. Anakku sibuk makan kentang goreng dan mencelup-celupkannya pada saus jamur milik ayahnya.

Pemandangan dari kamar hotel (205)
(Source : Dokumentasi Pribadi)

Pemandangan dari pinggir restaurant hotel
(Source : Dokumentasi pribadi)

Lunch with view of pool
(Source : booking.com)

Setelah perut kenyang dan hati senang (meski pun kantong tipis. Heu!) kami kembali ke kamar untuk beristirahat sejenak dan sholat. Kamarnya nyaman layaknya kamar hotel pada umumnya, aku langsung mengecek ke kamar mandi untuk memastikan kata-kata temanku tentang perlengkapan mandi yang tidak ada. Ternyata memang nihil. Hanya ada sebotol kecil shampoo dan sabun cair. Ada sabun batang juga yang berbentuk bulat. Udah itu tok! Ulala! Ternyata diatas meja kamar ada pemberitahuan bahwa hotel menyediakan perlengkapan mandi lainnya seperti sikat gigi, odol, sikat, alat cukur dan sebagainya. Hanya saja tamu hotel harus meminta terlebih dahulu baru nanti diantarkan ke kamar. Langsung saja aku meminta handuk, keset, sikat gigi serta odol untuk aku dan suamiku.


Bedroom view
(Source : booking.com)

Bedroom view from different angle
(Source : booking.com)

Catatan kecil diatas meja
(Source : Dokumentasi Pribadi)

Sore hari sekitar pukul 5 sore, aku mengajak anakku untuk berenang dikolam renang yang auranya sudah memanggil-manggil kami untuk menceburkan diri kesana. Terdapat 3 kolam renang dengan kedalaman yang berbeda mulai dari 36 cm; 80 cm dan kolam yang diatas 150 cm. Ada pula kolam kecil seperti jacuzzi yang mengeluarkan gelembung-gelembung udara didalam air. Kami menghabiskan waktu bermain air hingga menjelang magrib. Jangan ditanya betapa happy nya anakku ketika main air, saat disuruh berhenti dan diangkat dari air, ia langsung kabur dan berlari kembali menuju kolam. Dasar bocah! Tapi aku dan suami senang melihat betapa gembiranya ia dikolam dan tidak takut berenang.

Berenang sampai kulit keriput
(Source : Dokumentasi Pribadi)

Malam harinya, aku dan keluarga kecilku beserta sahabatku dan suaminya pergi makan malam di Waroenk Kampoeng, rumah makan seafood yang letaknya di daerah Jimbaran. Ternyata tempatnya ramai pengunjung hingga kami harus menunggu sebagai waiting list. Menurut driver gocar saat berangkat, rumah makan ini memang terkenal enak tapi harganya relatif murah sehingga selalu ramai pengunjung. Memang iya pilihan makanannya beragam, harganya murah dan rasanya enak. Hanya saja porsinya tidak terlalu besar, sesuai dengan harganya. Yang membuatku senang lagi adalah ketika anakku makan sup kepiting, nasi dan jus alpukat dengan lahap dan habis banyak. Yeaay! Setelah itu ia langsung terlelap dalam dekapan ayahnya. Ibunya sibuk melanjutkan makan sembari berbincang dengan sahabat kuliah yang sudah lama tidak bertemu.

Keesokan harinya, kami bangun pagi-pagi untuk sarapan agar setelahnya bisa main di pantai pribadi milik Mercure Hotel. Menu sarapannya beragam, mulai dari cereal, pancake, omelette, roti, yoghurt, salad, nasi hingga pasta dan bubur ayam. Rasanya juga enak-enak, aku makan hingga kekenyangan karena mencicipi hampir semua menu. Haha. Kemudian kami berangkat ke pantai diantar menggunakan mobil kecil seperti mobil golf oleh pihak hotel pada pukul 09.00 WIB.

Morning Situation
(Source : Dokumentasi Pribadi)

Breakfast Point
(Source : booking.com)

Hari itu, setelah pulang dari pantai kami disibukkan dengan acara pernikahan temanku hingga sore harinya. Ketika ada kesempatan pulang ke hotel, suamiku kembali mengajak anakku berenang untuk terakhir kali karena esok paginya kami sudah harus kembali pulang.

Tanggal 25 Februari 2020, setelah sarapan pagi kami pun check out dan pergi meninggalkan hotel menuju bandara untuk pulang lagi ke Sukabumi. Mercure Hotel Nusa Dua meninggalkan kesan yang hangat dan menyenangkan untukku. Selain karena kamarnya yang nyaman dan fasilitas yang sangat baik, para staff dan petugas hotelnya ramah-ramah dan sangat membantu. Tidak ada sesuatu yang mengecewakan selama aku berada disana kemarin sehingga aku merekomendasikan tempat ini bagi kalian yang ingin menginap di daerah Nusa Dua, Bali.

Sekian cerita pengalamanku, sampai bertemu di ceritaku yang lain ya.

Sukabumi, 07 Maret 2020

Posting Komentar

0 Komentar